twitter
rss

Tahun 1956, seorang geolog kebangsaan Jepang, Yuka, berangkat ke Afrika Selatan bersama para ilmuwan mancanegara untuk mencari emas dan batu mulia. Setiap hari Yuka bekerja dari pukul 5:00 sampai 20:00. Sepuluh hari pencarian dilakukan, mereka belum mendapatkan sesuatu yang berharga. Suatu hari Yuka merasa lelah dan frustasi. Maka ia memutuskan untuk kembali ke hotel, padahal masih pukul 17:00.

Dalam perjalanan ia bertemu dengan seorang bocah berusia sekitar sepuluh tahun. Di tangan bocah itu ada sebonbka batu yang memancarkan cahaya. Yuka mendekati bocah tersebut dan menanyakan apa yang dipegangnya. Boca itu menjawab, "Tidak tahu, aku menemukannya di pinggir pantai." Yuka meminta bocah itu memberikan batu itu. Boca itu berkata, "Aku tidak keberatan, tapi apa imbalannya?" Yuka berkata, "Aku akan memberimu uang. Berapa yang engkau minta?" Bocah itu berkata, "Entalah, apa engkau punya sesuatu yang lain?" Yuka menjawab, "Ya, aku punya beberapa kue. Apakah engkau mau menerimanya sebagai imbalan?" Bocah itu ternyata mau.

Setelah mendapat batu itu, Yuka segera kembali ke hotel. Di kamarnya ia meneliti batu itu. Karena tidak percaya, ia sampai menelitinya sepuluh kali. Akhirnya ia yakin bahwa batu itu adalah emas murni bernilai jutaan dolar. Yuka berkata dalam hati, "Andaikata bocah itu mengetahui nilai batu ini, ia tentu tidak mau menukarnya dengan benda semurah itu."

Kisah ini memberi pelajaran pada kita tentang persepsi atau pengetahuan. Andaikata bocah itu mengetahui nilai batu yang ia pegang, kemudian dia mengambil keuntungan dengan benar, pasti ia jadi jutawan. Kisah ini sama dengan orang yang tidak menyadari potensi dirinya yang luar biasa sebagai anugerah Allah. Anda akan melihat orang-orang seperti itu hanya buang-buang waktu dengan menyalahkan, mengeluh, mengkritik, dan membanding-bandingkan. itu artinya mereka membiarkan dirinya tertipu oleh sesuatu yang sangat murah, seperti kisah bocah di atas.

Sebuah penelitian tentang persepsi yang dilakukan Universitas George Town menyimpulkan bahwa lebih dari 90% sikap kita dilakuan secara spontan, tanpa dipikir panjang.

Tahukan Anda bahwa kemampuan kita tidak terbatas? Bahwa otak kita berisi lebih dari 150 miliar sel, ia lebih cepat dari cahaya, mampu menyimpan lebih dari 2.000.000 informasi setiap detik. Tahukah Anda bahwa kita memiliki kekuatan berpikir, memilih dan memutuskan.

Dikutip dari buku : "Terapi berpikir positif" karya Dr. Ibrahim Elfiky, Penerbit Zaman, Cet. ke-7, 2011. Hal. 315-317

0 komentar:

Posting Komentar